kusaksikan senyum manis nan cantik, saat hujan turun.
gerombolan katak mengirim irama-irama dingin.
kehadapan kita, terasa mengigil menggetarkan bibir.
rinai-rinai dingin berjatuhan kemuka tanah.
dari beranda, ku tatap perkebunan nanas yang menguning menjadi pembatas desa.
kita memulai percakapan awal dan getar hati yang mulai menggelegar.
namamu cuaca dalam kehidupan. awan, mengirimkan hujan saat jiwa mengering kehausan.
tak kenal waktu kau berkahi air cintaku.
Subang, 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar